Selasa, 11 Juni 2013

Bersolek dan Memamerkan Kecantikan



Wanita mukminah adalah mutiara yang tersimpan dan terjaga dengan baik. Tangan orang yang usil tidak mungkin mampu menjamahnya dan mata orang yang berbuat kerusakan tidak mungkin mampu menggapai keelokannya. Ia selalu terjaga dari perbuatan yang sia-sia di tempat perlindungan yang kokoh dan benteng yang kuat.
Salah satu  bentuk penghormatan yang paling agung terhadap wanita adalah apa yang diwajibkan oleh Allah kepadanya agar mengenakan hijab syar’I yang justru menambah dirinya semakin sopan, anggun, bersih dan suci. Hijab akan menghalanginya dari gangguan orang-orang yang sakit hatinya, menjaganya dari serangan manusia berperilaku serigala yang selalu mengintai di sekitarnya untuk mendapatkan sesuatu yang paling berharga darinya.
Seorang wanita yang meremehkan syariat Allah ini (memakai hijab), berarti telah melakukan dosa besar berkaitan dengan hak dirinya maupun hak masyarakat disekitarnya. Sebab, jika syari’at ini tidak ada, pasti hawa nafsu akan semakin bergejolak, kerusakan akan semakin tersebar dan akan banyak lelaki yang terjerumus ke dalam kerusakan.
Allah SWT berfirman :
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” (Q.S. Al-Ahzab (33): 33)

Berfatwa Tanpa Berdasarkan Ilmu



Diantara musibah besar yang seringkali terjadi pada sebagian kaum wanita karena kebodohan, serta sedikitnya difat waro’ dan rasa takutnya kepada Robbnya adalah terlalu berani menyampaikan fatwa dan mengucapkan sesuatu dalam masalah dien Allah, padahal dia tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Akhirnya, dia berani menghalalkan dan mengharamkan semaunya sendiri tanpa berdasarkan ilmu, petunjuk, dan kitabullah yang terang.
Dia berani berkata tentang berbagai permasalahan dengan suatu perkataan yang kemungkinan akan menggelincirkan dirinya ke dalam api neraka. Dia haramikan apa yang dihalalkan oleh Allah dan dia halalkan apa yang diharamkan oleh Allah. Dia terlalu berani untuk berfatwa dalam berbagai permasalahan, padahal jika hal tersebut terjadi pada masa Umar, niscaya ia akan mengumpulkan ahlu badar. Barangsiapa mengucapkan sesuatu yang tidak mempunyai keahlian tentangnya, niscaya akan menimbulkan problem baru. Orang yang paling berani berfatwa di antara kalian adalah yang palingberani masuk neraka.
Allah SWT Berfirman :
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta,’ini halal dan ini haram’, untuk mengada-ngadakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-ngada kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” (Q.S. An-Nahl (16): 116)

Mencari Dunia dengan Dien



Sesungguhnya salah satu kehinaan yang paling besar adalah jika ada seseorang muslimah yang menjadikan agamanya sebagai tunggangan untuk meraih dunianya. Akhirnya, dia hinakan diennya untuk sekedar mendapatkan satu teguk kenikmatan dunia yang hina tersebut. Dia tempuh jalan dienbukan untuk mendapatkan keridhoan Rabbnya, tetapi hanya sekedar untuk memenuhi hajatnya dan mendapatkan harta dunia yang fana serta kemewahan yang akan binasa.
Seperti kondisi seseorang yang belajar dan mengajarkan ilmu syar’I untuk sekedar mendapatkan balasan dunia semata atas pekerjaan yang telah dia lakukan mendapatkan balasan dunia semataa atas pekerjaan yang telah dia lakukan tersebut. Seandainya gaji rutinnya tersebut tidak dibayarkan, niscaya dia akan berhenti bekerja karena memang itulah orientasi dan tujuannya.
Layaknya orang yang ikut perlombaan menghafal Al-Qur’an dan as-sunnah hanya sekedar ingin mendapatkan hadiah duniawi saja.Demikian pula orang yang mengerjakan shalat atau bershodaqoh di hadapan manusia agar mendapat kepercayaan dari mereka, sehingga tercapailah apa yang dia inginkan, seperti ingin mendapatkan jodoh, pekerjaan, dan sebagainya yang berkaitan dengan kemaslahatan dunia.
Allah SWT berfirman :
“ Barangsiapa menhendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami  berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.” (Q.S. Hud (11) : 15)

Berlaku Tabdzir (Bros) dan Isrof (Berlebih-lebihan)



Di antara sekian banyak hal yang sering menyibukkan wanita adalah suka  berhias dan berdandan. Sebenarnya, hal itu tidak tercela selama masih dalam bats-batas syar’I dan koridor agama.
Rasulullah SAW bersabda :
“Silakan kalian minum, makan, bershodaqoh, dan berpakaian,asalkan tidak berlebih-lebihan dan tidak berlaku sombong”.
Yang kita ingatkan adalah jangan sampai kenikmatan dunia menjadi sesuatu yang menyibukkan dirinya dan menyita tenaganya, sehingga di berlebih-lebihan dalam memburu keindahannya sampai keluar dari batasan yang dibolehkan.
Ia ia korbankan hartanya untuk mengejar kebutuhan-kebutuhan sekunder yang sebenarnya bukan hal mendesak, meski juga tidak diharamkan. Seperti mengganti perobot rumah tangga setiap tahun, membeli baju-baju yang mahal untuk menyaingi orang lain, mengganti kendaraan tanpa ada suatu keperluasn, dan berganti-ganti HP sehingga keluar dari batas kewajaran.

Banyak Bicara yang Tidak Ada Manfaatnya



Ada sebagian wanita yang terburu-buru memberikan komentar terhadap permasalahan yang dia tidak ketahui dan mengucapkan sesuatu yang dia sendiri tidak tahu maksudnya serta berbicara tak karuan yang dia tidak mengerti artinya. Dia banyak  berkata meski sedikit manfaatnya. Jadi, yang paling dominan pada dirinya adalah lisannya, sedangkan yang paling lemah pada dirinya adalah akalnya. Pasalnya, dia tidak pernah berpikir dan mempertimbangkan terhadap apa yang akan diucapkannya, apakah ada manfaatnya atau tidak. Yang paling penting baginya adalah banyak ngomong dan ngobrol.
Rasulullah SAW bersabda :
”Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sedangkan orang yang paling aku benci adalah ats-tsartsarun (orang-orang yang banyak bicara difasih-fasihkan) dan al-mutafaihaqun.”
Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengharamkan kepada kalian durhaka kepada para ibu dan mengubur anak perempuan hidup-hidup serta tidak mau memberi apa yang seharusnya diberikan dan meminta sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci pada kalian kabar burung (kata si fulan kata si fulan), banyak bertanya, dan menhabis-habiskan harta.”
Referensi :
Lathif, Abdul.2011. 100 Dosa yang Diremehkan Wanita. Madarul Wanthon lin Nasyr. Jakarta
 

istiqomah Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates